Mengenal Tradisi Dan Kegiatan Yang Paling Dinantikan Saat Perayaan Idul Adha

Ilustrasi: Rengganis Novia Sari

Idul Adha adalah hari raya agama Islam. Hari ini memperingati acara pengorbanan ketika Nabi Ibrahim setuju untuk mengorbankan putranya Ismail dalam ketaatan kepada Allah. Sebelum Ibrahim mengorbankan putranya, Allah mengganti Ismail dengan seekor domba. 

Selain Idul Fitri, Idul Adha juga merupakan bulan yang paling dinantikan umat Islam dan tidak kalah meriah. Dirayakan setiap tanggal 10 bulan 12 (Zulhijah) penanggalan Hijriyah, hari raya ini tidak hanya identik dengan kurban, tetapi juga menghadirkan tradisi Idul Adha yang menarik dari sebagian wilayah di Indonesia. Daerah yang berbeda memiliki tradisi dan kegiatan yang berbeda untuk merayakan Idul Adha, yaitu: 

  1. Manten Sapi di Pasuruan 

Manten sapi merupakan tradisi yang dilakukan oleh warga Pasuruan, Jawa Timur untuk menghormati hewan kurban yang akan disembelih. Menariknya, sapi-sapi yang dikorbankan oleh penduduk didandani seindah mungkin, layaknya mempelai wanita. Hewan kurban diberi karangan bunga tujuh bunga yang berbeda, dibungkus kain kafan, turban dan sajadah. Selain membungkus kain kafan sebelum penguburan, juga sebagai tanda kesucian kurban. 

Ratusan warga membawa semua sapi yang sudah berpakaian itu ke masjid setempat untuk diserahkan kepada panitia kurban. Usai penyembelihan sapi, para ibu biasanya menghidupkan kembali tradisi ini dengan membawa bumbu masak dan peralatan dapur untuk makan bersama setelah hewan kurban disembelih. 

Perah sapi tidak hanya berfungsi untuk mendakwahkan agama, tetapi juga berfungsi sebagai sarana komunikasi untuk mendukung tradisi lokal Pasuruan. 

  1. Apitan di Semarang 

Di Semarang, Jawa Tengah juga ada tradisi Idul Adha yang disebut Apitan. Tradisi Idul Adha Apitan berfungsi sebagai rasa syukur atas rezeki yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa berupa hasil bumi. 

Tradisi ini biasanya diakhiri dengan pembacaan doa, yang kemudian dilanjutkan dengan prosesi hasil peternakan dan hewan. Nantinya, hasil pertanian yang diangkut tersebut diekspor ke masyarakat setempat. 

Tradisi Apitan diyakini sudah menjadi kebiasaan Wali Songo sejak dulu sebagai ungkapan rasa syukur saat perayaan Idul Adha. Bersama gunungan hasil bumi atau arak-arakan ternak, mereka yang mengikuti Apitan disuguhi hiburan bercirikan kearifan lokal.

 

  1. Abda’u di Maluku Tengah 

Tradisi unik ini berasal dari daerah Maluku Tengah, yang merupakan tradisi menggendong kambing yang akan di jadikan hewan kurban. Dalam tradisi ini, para pemuka agama di daerah tersebut akan menggendong kambing memakai kain selayaknya seorang bayi. 

Kambing-kambing yang akan menjadi hewan kurban juga diarak sambil digendong sebelum akhirnya di serahkan ke panitia kurban. 

  1. Ngejot di Bali 

Bali memang identik dengan toleransi beragama yang tinggi, perbedaan agama di Bali justru menghasilkan tradisi yang penuh makna. Salah satunya adalah tradisi ngejot, ini adalah rutinitas umat beragama di Bali untuk merayakan hati penting dalam keagamaan, termasuk saat Idul Adha. 

Warga muslim Bali akan menjalankan tradisi ini dengan berbagi makanan, minuman, serta buah kepada tetangga non-muslim. 

Beberapa kegiatan Idul Adha yang paling dinantikan di antaranya : 

  1. Kepulangan / Mudik 

Tidak hanya saat Idul Fitri, mudik menjadi tradisi yang gencar dilakukan masyarakat Indonesia saat Idul Adha. Meski tidak semua orang kembali ke kampung halamannya, namun ada umat Islam yang merasa kurang lengkap ketika Idul Adha tidak dirayakan di kampung halamannya. 

  1. Liburan 

Liburan juga momen yang paling di nanti-nantikan, bukan cuma untuk beristirahat dari sekolah dan bekerja. Namun, juga bisa berpergian berwisata dengan keluarga atau dengan teman-teman lama. 

  1. Berkumpul dengan Keluarga dan Teman 

Berkumpul dengan keluarga dan teman hal yang paling sangat dinantikan, karena kita bisa menjalin silaturahmi dengan saudara dari jauh dan teman lama yang sudah tidak bisa bertemu karena kesibukan kita masing-masing. 

 

(Iksal Maulana – Unas TV)