JAUHI GENGSI: KUNCI BAHAGIA TANPA BEBAN
Tayang: Jum’at, 15 November 2024 09:44 WIB

Sumber Gambar: pinterest
Dalam kehidupan sehari-hari, gengsi sering kali menjadi penghalang bagi banyak orang untuk hidup tenang. Kita sering mendengar kalimat, “Jangan sampai kelihatan susah,” atau “Malu dong kalau nggak punya ini atau itu.” Tanpa disadari, gengsi membuat banyak orang terjebak dalam keinginan untuk selalu tampak “lebih” di mata orang lain, padahal mungkin hati kecilnya merasa tidak nyaman atau bahkan terbebani. Jadi, bagaimana caranya untuk hidup lebih tenang tanpa gengsi?
Gengsi adalah dorongan atau perasaan ingin diakui, dihormati, atau dianggap “wah” oleh orang lain. Biasanya, gengsi muncul ketika kita merasa ingin berada di “level” yang dianggap lebih tinggi dari keadaan asli kita. Ini bisa beragam bentuknya, seperti membeli barang-barang mahal hanya untuk terlihat keren atau memaksakan gaya hidup yang sebenarnya di luar kemampuan.
Apakah gengsi ini benar-benar memberikan ketenangan? Gengsi sering kali hanya memberikan kesenangan sesaat. Setelah itu, yang ada malah rasa khawatir atau cemas, misalnya karena harus membayar utang atau menutup-nutupi keadaan sebenarnya.
Salah satu cara untuk hidup tanpa gengsi adalah dengan menghargai hal-hal sederhana. Tidak perlu malu menjalani hidup sesuai kemampuan kita sendiri. Menerima dan merasa cukup dengan apa yang kita miliki adalah langkah besar untuk melepaskan diri dari gengsi. Ingat, hal yang sederhana bukan berarti tidak bahagia atau tidak berhasil; justru orang yang bahagia adalah orang yang bisa menemukan kedamaian di tengah keterbatasan dan kesederhanaan.
Sebagai contoh, daripada makan di restoran mahal untuk pamer di media sosial, makan di rumah bersama keluarga atau teman dekat mungkin bisa memberikan kebahagiaan yang lebih tulus.
Banyak orang terlalu terfokus pada apa yang terlihat di luar daripada apa yang mereka alami di dalam. Ketika kita melepaskan kebutuhan untuk “terlihat hebat,” kita jadi bisa lebih menikmati pengalaman itu sendiri. Misalnya, saat liburan, daripada sibuk mengabadikan foto yang “instagramable,” cobalah lebih banyak menikmati keindahan dan momen yang ada di depan mata.
Pengalaman adalah hal yang akan terus kita ingat dan bawa sepanjang hidup, sedangkan penampilan akan selalu bergantung pada tren yang datang dan pergi.
(Khofifah Fahzria Oktaviani – Kreatif)