Anak Muda Harus Berani Memimpin
Ilustrasi : Muh Irsyam
Pemimpin adalah sosok seorang yang menjadi arahan bagi orang lain dan mampu mengendalikan orang lain untuk mengikutinya. Memimpin orang lain adalah salah satu kebutuhan manusia atau refleks manusia untuk berinteraksi sosial. Namun tidak semua orang mampu untuk memimpin orang lain karena menjadi seorang pemimpin harus memiliki skill atau kemampuan mengontrol orang lain agar mau mengikuti arahannya.
Sebelum manusia lebih jauh memimpin orang lain, dia harus bisa memimpin dirinya sendiri. Dia harus bisa menentukan arah hidupnya dan menentukan kemauannya sendiri tanpa mengikuti orang lain. Bukan menjadi masalah apabila manusia mengikuti orang lain, tapi harus digaris bawahi bahwa mengikuti orang lain bertujuan untuk mengambil ilmu yang belum dimiliki dan mempelajari referensi dari orang lain. Jika seseorang terus mengikuti orang lain maka dia akan kehilangan jati dirinya dan kehilangan arah tujuan hidupnya karena selalu menjadi buntut orang lain.
Setiap manusia berhak menjadi pemimpin agar bisa berkembang. Jika kita mengambil referensi dari sebuah film maka setiap manusia berhak menjadi pemeran utama dari pilihan hidupnya. Dia berhak untuk memimpin jalan cerita hidup yang dia pilih sampai berakhir berhasil di jalan ceritanya (tujuan). Jika seseorang sudah berhasil mengakhiri jalan cerita yang dia inginkan maka dia boleh melanjutkan cerita lainnya (tujuan lainnya). Jadi, ketika dia sedang memerankan satu cerita maka dia harus fokus memerankannya hingga selesai agar cerita yang dia bangun dari awal berakhir bahagia. Apabila dia merasa bahwa dirinya bukanlah seorang pemeran utama pada suatu cerita maka dia sedang berada di cerita orang lain (sedang dipimpin oleh orang lain) maka ikutilah untuk mengambil referensi cerita tersebut untuk dituliskan di cerita yang akan dia jalani.
Sebagai anak muda penerus bangsa Indonesia, kita harus memiliki sifat kepemimpinan jangan mau hanya menjadi pengikut orang lain. Kita harus tunjukkan kemampuan kita kepada orang lain agar orang lain menghargai kita dan kita dipandang tinggi sehingga orang lain mau mendengarkan arahan kita. Adapun langkah – langkah agar bisa menjadi seorang pemimpin:
- Percaya diri
Sebelum orang lain percaya kepada kita maka kita sendiri yang harus percaya kepada kemampuan yang kita miliki. Apabila kita sendiri sudah tidak percaya maka apalagi dengan orang lain yang mau mempercayai kita sebagai pemimpin.
- Bersikap sopan kepada orang lain
Kita harus menjaga sopan santun kepada siapapun orang yang akan kita jalin hubungannya. Baik kepada orang yang lebih tua maupun yang lebih muda atau kepada orang yang memiliki pangkat di bawah kita maupun yang di atas kita. Kita harus sopan secara sikap maupun ucapan.
- Memiliki pengalaman
Ketika kita ingin menjadi seorang pemimpin yang berarti kita akan memberikan arahan kepada orang lain maka kita harus memiliki pengalaman lebih dibanding orang lain. Jadi kita harus mengerti terlebih dulu di dalam suatu bidang tertentu yang ingin kita pimpin. Jika kita tidak memiliki pengalaman pada bidang tersebut, kita pastinya akan bingung memberikan arahan kepada orang lain. Maka dari itu sebelum kita memimpin maka kita harus mengikuti orang lain terlebih dulu untuk mendapatkan ilmunya.
- Menjaga kepercayaan orang lain
Jika kita ingin diikuti atau diangkat menjadi pemimpin oleh orang lain maka sebelumnya kita harus menjaga kepercayaan orang tersebut agar mereka yakin kepada kita. Saat kita sudah menjabat sebagai pemimpin kita tetap harus menjaga kepercayaan tersebut agar kita tidak dikhianati oleh bawahan atau partner kita.
- Bertanggung jawab dan menghargai
Sebagai pemimpin kita harus berani bertanggung jawab apabila melakukan sebuah kesalahan. Juga harus menghargai orang lain dan tidak semena – mena kepada mereka. Agar kita bisa menjadi orang yang sukses maka kita juga harus menjadi orang yang bertanggung jawab yaitu mau memperbaiki kesalahan dan juga mau mendengarkan masukan dari orang lain.
Itulah beberapa langkah – langkah agar kita bisa menjadi pemimpin. “Bangsa Indonesia harus menjadi bangsa yang besar, berdiri sama tinggi – duduk sama rendah dengan bangsa lain, bukan menjadi bangsa ‘tempe’.” kata Presiden Soekarno. Jadi kita sebagai penerus bangsa jangan mau dijajah oleh bangsa lain terus, kita harus memberikan perubahan baru dengan berani memimpin bangsa sendiri.
(Azhar Dyan – UNAS TV)