Memahami Perbedaan Antara Vintage dan Retro
Sumber Gambar: blog.sekolahdesain.id
‘Desain kamar lo VINTAGE banget’, ‘Outfit lo keren deh, kaya RETRO gitu’.
Vintage dan Retro tuh sama ga sih? Vintage dan retro seringkali digunakan secara bergantian, tapi keduanya memiliki makna yang berbeda lohh. Kedua istilah ini merujuk pada gaya dan estetika dari masa lalu, tetapi memiliki nuansa yang berbeda dalam penggunaannya. Mari kita menjelajahi apa itu vintage dan retro, serta mencari tahu dimana letak perbedaan di antara keduanya. letsgoooww
Vintage: Keindahan yang Tua dan Berkarakter
Asal usul kata “Vintage” berasal dari bahasa Prancis, di mana kata aslinya adalah “vendage.” “Vendage” sendiri merujuk pada panen anggur atau buah anggur, yang kemudian berkembang menjadi “vendage du vin” atau “wine harvest” dalam bahasa Prancis modern.
Pada abad ke-15, kata ini mulai digunakan dalam bahasa Inggris dengan arti yang lebih spesifik, yaitu mengacu pada tahun produksi anggur atau wine tertentu. Seiring perkembangan teknologi dan perubahan budaya, istilah “vintage” pun meluas untuk mencakup objek-objek lain yang memiliki nilai artistik dan estetika dari masa lalu.
Pada abad ke-18, istilah “vintage” mulai digunakan untuk mendeskripsikan barang-barang yang klasik atau antik, seperti pakaian dan perabotan. Penggunaan ini terus berkembang seiring waktu, dan pada abad ke-20, kata “vintage” menjadi semakin umum digunakan dalam dunia mode dan desain untuk merujuk pada pakaian, perhiasan, atau barang-barang lainnya yang berasal dari periode waktu tertentu dan memiliki nilai artistik yang tinggi.
Secara umum definisi Vintage merujuk pada barang atau pakaian yang berasal dari masa lampau, khususnya dari era 1920 hingga 1980. Barang-barang vintage memiliki usia yang sebenarnya dan mengekspresikan keanggunan dan karakteristik dari masa itu. Ini adalah item-item asli dari waktu tertentu, memberikan sentuhan nostalgia dan keaslian. Sebagai contoh, sebuah gaun vintage dari tahun 1950 bisa mencerminkan gaya mode dan desain dari dekade tersebut.
Retro: Rekreasikan Gaya Masa Lalu
Di sisi lain, asal usul kata “Retro” berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata “retro”, yang artinya “mundur” atau “ke belakang”. Dalam perkembangan selanjutnya, kata ini digunakan dalam bahasa Inggris sebagai singkatan dari “retrospective” pada tahun 1970-an, dan secara umum mengacu pada gaya atau tren yang mengadopsi elemen-elemen dari masa lalu. Seiring waktu, “retro” menjadi istilah umum yang digunakan untuk merujuk pada segala sesuatu yang terinspirasi dari atau meniru gaya, mode, atau desain dari masa lalu termasuk pakaian retro, dekorasi retro, atau musik retro yang mencerminkan gaya dari beberapa dekade sebelumnya. Ini adalah usaha untuk menghidupkan kembali estetika dari waktu yang lalu. Misalnya, sebuah televisi retro mungkin memiliki tampilan luar seperti televisi dari tahun 1960-an, tetapi menggunakan teknologi modern di dalamnya.
Perbedaan Utama:
Asal-usul dan Usia:
Vintage: Barang atau pakaian yang sebenarnya berasal dari masa lalu.
Retro: Barang atau desain yang dibuat baru tetapi terinspirasi oleh masa lalu.
Keaslian:
Vintage: Barang-barang ini memiliki sejarah dan usia yang memberikan sentuhan keaslian.
Retro: Desain-desain ini mencoba meniru atau menghormati gaya masa lalu, tetapi mereka tidak memiliki sejarah yang sama seperti barang vintage.
Produksi:
Vintage: Diproduksi pada waktu aslinya.
Retro: Diproduksi dalam waktu yang lebih baru dengan desain yang mengacu pada masa lalu.
Warna:
Vintage: Gunakan palet warna yang sering terlihat pada era tertentu. Misalnya, warna pastel untuk gaya 1950-an atau warna-warna cerah dan kontras untuk gaya 1980-an. Warna-warna lembut atau pola bunga juga seringkali terkait dengan era vintage.
Retro: Gaya retro ditandai dengan penggunaan warna-warna cerah, tajam, solid seperti jeruk, merah, biru, hijau, merah muda, kuning mentega, coklat, dan orange.
Gaya retro ditandai dengan kombinasi warna primer yang eksplosif. Kombinasi warna cat yang cerah dan eye catching juga menjadi ciri khas desain interior bergaya retro.
Kesimpulan:
Meskipun vintage dan retro memiliki perbedaan yang jelas, keduanya memainkan peran penting dalam mempertahankan keindahan dan keunikan dari masa lalu. Vintage membawa kita kembali dalam sejarah dengan barang-barang asli dari waktu tertentu, sementara retro menghadirkan kembali estetika klasik dalam bentuk yang lebih kontemporer. Apakah lo mencari pesona otentik atau ingin mengekspresikan kecintaan pada desain klasik, baik vintage maupun retro dapat menjadi sumber inspirasi yang tak ternilai.
Udah tau kan sekarang bedanya vintage dan retro? Jangan salah sebut lagi ya, hehehe.
(Jovanco Markus – Reporter Unas TV)